Advertisement

Pasang Iklan Anda Disini hubungi

Selasa, 10 Desember 2013

Jauhi Rokoki


KONSUMSI produk tembakau di indonesia menunjukkan tren terus meningkat. Jumlah perokok di dipublikasikan badan kesehatan dunia (WHO). ‘’Data GATS 2011 menunjukkan pravalensi merokok orang dewasa indonesia sebesar 34,8 persen yang yang terbagi atas 67,4 persen laki-laki, dan 4,5 perempuan,’’ ujar dr Tjandra Yoga Aditama, direktur jenderal  pengendalian penyakit penyehatan lingkungan kementriaan kesehatan RI dalam paparnya di jarkarta, senin (11/11) Jumlah perokok terbesar saat ini adalah kalangan remaja berusia 15-19 tahun.
Yang memprihatinkan, sebanyak 20.3 persen anak usia sekolah berusia 13-155 tahun sudah mulai merokok perokok pemula usia 10-14 tahun naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhiir. Yakni, dari 9,5 persen pada tahun 2001 menjadi 17,5 persen pada 2010.

Perlu  ada kesadaran untuk menghindari bahaya rokok karena di dalam setiap batang rokok terkandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun tersebut, sebanyak 43 di antaranya beresifat karsinogenik dengan komponen utamanikotin (zat berbahaya kecanduan), tar (bersifat karsinogenik), dan CO yang bisa menurunkan kandungan oksigen dalam darah. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, khusussnya kaker paru, stroke, penyakit paru obsruktif kronik, penyakit jantung kroner, dan gangguaan pembuluh darah, disamping menyebabkan penurunan keseburan, peningkatan insiden hamil di luar kandungan, gangguan pertumbuhan janin, (fisik dan IQ), Kejang pada kehamilan, gangguaan iminitas bayi dan peningkatan kematian perinetal. ’’selain berdampak buruk bagi kesehatan perokok itu sendiri, asap rokok orang lain  (AROL) juga berbahay a kesehatan bagi orang di sekitar nya (Perokok Pasif).

Dia menjelaskan, monculnya kebiasaan merokok sejak remaja di mindonesia dipengaruhi beberapa sebab, “alasan pertama kali merokok yang paling dominan adalah karna coba-coba, di ikuti oleh pengaruh iklan di telivisi, ingin kelihatan gagah, dan di paksa teman,’’ ujar dr Tjandra’
Menurutnya, remaja harus di beri pemahaman bahwa rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan. Mereka harus di beri pemahaman yang benar termasuk dampak negatif dari perokok.
‘’Pada remaja harus di tanamkan nilai agar jangan malu mengatakan bahwa dirinya kita bukan perokok, perbanyak mencari informasi tentang bahaya rokok, hindari sesuatu yang terkait tentang rokok (sponsor, iklan, poster, rokok gratis), dan lakukan hal-hal positif seperti olah raga, membaca,  atau hobi lain yang menyehatkan .

Jumat, 06 Desember 2013

Doyan Makan Keju Bisa Picu Diabetes


Keju merupakan produk olahan susu yang  selama ini di kenal  kaya kalsium dan gizi penting lainnya. Namum, menurut sebuah penelitian baru asal perancis, rutin mengonsumsi keju dalam jumlah besar dapat menmyebabkan tubuh kelebihan asam dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Studi yang dipublikasi dalam jurnal  diabetogia  tersebut menemukan, orang yang mengonsumsi daging, keju, telur, ikan, roti, dan minuman ringan dalam jumlah banyak  cendrung 50 persen lebih mungkin untuk menderita diabetes di kemudian hari. Risiko tersebut bahkan sama saja pada mereka yang juga mengonsumsi makanan-makanan itu bersama buah dan sayur dalam jumlah besar.

Para peneliti mengatakan, makanan seperti daging dan keju merupakan penghasil asam, sebagai makluk hidup, tubuh memeliki derajat keasaman (pH) antara nol hingga 14 yangmenunjukkan asamdan basa. Nol menunjukkan paling asam, dan 14 adalah paling basa. Sementara tubuh manusia harusnya berada pada pH netral yaitu sekitar tujuh agar fungsi sel dan jaringan tubuh tetap normal.

Ketika proses pencernaan sedang berlangsung, tubuh secara alami akan memproduksi asam atau basa. Namun, menurut peneliti Marie Murphy, ahli gizi dari British Nutrition Foundation, ada beberapa jenis makanan yang memicu asam baerlebihan, tetapi itu juga tergantung pada proses yang dilakukan tubuh.
‘’misalnya, jeruk memiliki kandungan dengan pH rendah, namun setelah dicerna, jeruk justru memberikan efek basa bagi tubuh. Ini karna nutrisi yang di keluarkannya dari tubuh’’.jelasnya.

Sementara itu, lanjutnya, untuk daging, ikan, makanan laut, keju, telur, roti, obat, pasta, dan nasi,  makanan olahan, dan makana ringan justru memicu tubuh memproduksi asam. Sementara kopi, buah, dan sayuran memicu tubuh memproduksi basa .
Murphy menjelaskan, ketika makan diet yang seimbang, dari serat, protein, karbonhidrat, buah-buahan , dan sayur-sayuran, asam dan basa saling menetralkan satu sama lain. Namun, ika makan telur banyak jenis ,makanan tertentu, maka derajat keasama tubuh tidak akan seimbang lagi.

‘’kondisi tersebut akan memicu komplikasi termasuk diabetes tipe 2. Khususnya saat tubuh berhenti memproduksi hormon insulin dalam juimlah yang cukupatau menurun fungsi,’’ujar murphy.

Insulin untuk membantu mengubah gula darah menjadi energi . jika insulin tidak berfungsi secara benar, maka gula darah kadarnya akan sangat tinggi dalam tubuh dan memici diabetes. Bahkan diabetes bisa menimbulkan komplikasin lainnya seperti kerusakan saraf, kebutaan, dan kemetian. Diabetes juga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan amputasi.
Dr Tony Leeds, spesialis obesitas di Wittington Hospital, london, mengatakan, orang sehat memiliki kemampuan untuk menetralkan makanan-makanan asam. ‘’selama memiliki fungsi sistem yang normal maka tubuh dapat menetralkan asam dari hasi metabolisme dan mengeluarkannya,’’ujarnya.